Skip to content

Arsitektur Keamanan Android

Pengantar

Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dikembangkan untuk perangkat layar sentuh seperti smartphone dan tablet. Dengan jutaan aplikasi di Google Play Store, keamanan menjadi salah satu fokus utama dalam desain arsitekturnya.

Tujuan Keamanan Android

  • Melindungi data pribadi dan sensitif.
  • Mencegah eksploitasi kode dan penyalahgunaan izin.
  • Menjaga integritas sistem dan aplikasi.

Sejarah Singkat Android

VersiNamaFitur Utama
1.5CupcakeKeyboard virtual pertama
4.0Ice Cream SandwichUI baru dan dukungan tablet
5.0LollipopMaterial Design
10-Dark Mode sistem
12Android 12Material You UI

Arsitektur Sistem Operasi Android

Android memiliki lapisan arsitektur yang terdiri dari:

  1. Applications
  2. Application Framework
  3. Libraries & Android Runtime
  4. Linux Kernel

💡 Gambaran Umum:

  • Aplikasi di lapisan atas (Google Maps, Gmail, dll.)
  • Framework mengatur komponen sistem seperti Activity Manager dan Content Provider
  • Libraries menyediakan fungsi seperti grafis, database, dan rendering web
  • Linux Kernel mengelola sumber daya perangkat keras

Komponen Pengembangan Aplikasi Android

KomponenDeskripsi
Android StudioIDE resmi untuk pengembangan Android
Bahasa PemrogramanKotlin (resmi sejak 2017), Java, XML
EmulatorUji aplikasi tanpa perangkat fisik
ADB (Android Debug Bridge)Alat debugging dan interaksi dengan perangkat

Lapisan Keamanan Android

Android menggunakan pendekatan keamanan berlapis-lapis yang mencakup:

1. Sandboxing Aplikasi

Setiap aplikasi dijalankan dalam lingkungan terisolasi (sandbox) agar tidak bisa mengakses aplikasi atau data lain tanpa izin eksplisit.

Cara Kerja

  • Setiap aplikasi mendapatkan User ID (UID) unik saat diinstal
  • Direktori penyimpanan terpisah: /data/data/<package_name>
  • Pembatasan akses ke kamera, mikrofon, lokasi, dll.

💡 Bayangkan seperti setiap orang tinggal di rumah berbeda, tidak bisa masuk ke rumah tetangga tanpa izin.


2. SELinux (Security-Enhanced Linux)

Diperkenalkan pada Android 4.3 Jelly Bean, SELinux meningkatkan keamanan dengan menerapkan kebijakan keamanan wajib (Mandatory Access Control).

  • Android 5.0+ menjalankan SELinux dalam mode Enforcing
  • Mengontrol akses proses sistem dan aplikasi

3. Scoped Storage

Diperkenalkan pada Android 10, Scoped Storage membatasi akses aplikasi ke penyimpanan eksternal.

  • Aplikasi hanya bisa mengakses file miliknya sendiri
  • Untuk mengakses file aplikasi lain, harus ada izin eksplisit dari pengguna

4. Secure Boot & Verified Boot

Memastikan bahwa hanya sistem operasi yang diverifikasi oleh vendor dapat dijalankan saat boot.

Tahapan Secure Boot

  1. Boot ROM (Primary Bootloader)

    • Tersimpan di hardware (Read-Only Memory)
    • Memverifikasi bootloader tahap selanjutnya menggunakan Root of Trust (RoT)
  2. Bootloader

    • Memverifikasi kernel dan sistem operasi menggunakan AVB (Android Verified Boot)
  3. Kernel & Init Process

    • Aktifkan dm-verity untuk mencegah modifikasi partisi sistem saat runtime
  4. System Load & User Space Initialization

    • Pastikan semua file sistem belum dimodifikasi

❗ Jika sistem telah diubah, perangkat akan masuk ke mode pemulihan atau gagal boot.


5. Google Play Protect

Fitur keamanan bawaan Android untuk melindungi perangkat dari malware dan aplikasi berbahaya.

Fungsi Utama

Pemeriksaan Aplikasi Secara Otomatis
Scanning Real-Time
Peringatan Aplikasi Berbahaya
Perlindungan Terhadap Phishing

Teknologi Pendukung

🔹 Integrasi langsung dengan Google Play Store
🔹 Analisis berbasis cloud
🔹 Machine Learning untuk deteksi malware
🔹 Scanning berkala pada perangkat


6. Keamanan Biometrik & Enkripsi Data

Android menyediakan fitur enkripsi dan autentikasi biometrik untuk melindungi data sensitif.

Contoh

  • Fingerprint Unlock – Autentikasi sidik jari
  • Face Unlock – Verifikasi wajah
  • Secure Enclave – Area aman untuk menyimpan kredensial biometrik

🔒 Semua data dienkripsi secara default pada Android 10 ke atas (File-Based Encryption).


Implementasi Tambahan dalam Keamanan Android

TeknologiPenjelasan
Android App Sandbox + Hardware IsolationAndroid 13 menggunakan Trusted Execution Environment (TEE) untuk aplikasi yang menangani data sensitif
Permissions SystemPengguna harus memberikan izin eksplisit untuk akses kamera, lokasi, kontak, dll.
SELinux Policy EnforcementKebijakan akses yang ketat antara aplikasi dan sistem inti

Kesimpulan

Arsitektur keamanan Android dirancang untuk melindungi perangkat dan data pengguna dari berbagai ancaman, termasuk malware, reverse engineering, dan akses tidak sah. Beberapa fitur penting dalam arsitektur keamanan Android adalah:

Sandboxing Aplikasi – Isolasi aplikasi untuk mencegah akses ilegal
SELinux & Scoped Storage – Kontrol akses yang lebih ketat
Secure Boot & Verified Boot – Menjamin integritas sistem
Google Play Protect – Perlindungan aktif terhadap malware
Biometrik & Enkripsi – Keamanan data lokal

Dengan kombinasi teknologi ini, Android terus meningkatkan standar keamanannya untuk melindungi pengguna di seluruh dunia.